PROBOLINGGO – Seorang bayi berusia delapan bulan yang belum lama ini menjadi sorotan publik akibat mengalami kekerasan di tangan ayah kandungnya, kini menjalani proses pemulihan. Tim Dokter Kesehatan (Dokkes) Polres Probolinggo, Polda Jawa Timur, dengan seksama memantau kondisi kesehatan sang bayi, mengambil langkah-langkah medis untuk memastikan kesembuhannya.
Bayi korban kekerasan di Probolinggo jalani pemulihan. Kondisi sehat, polisi dan tim medis pantau perkembangan serta berikan trauma healing.
Pendampingan intensif dilakukan oleh Tim Dokkes dengan mengawal korban ke Rumah Sakit Umum Daerah dr. Mohammad Saleh, Kota Probolinggo. Di sana, bayi tersebut menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan untuk memastikan tidak ada dampak jangka panjang dari kekerasan yang dialaminya.
Kepala Polres Probolinggo, AKBP Wisnu Wardana, pada Jumat (31/5), mengungkapkan hasil pemeriksaan tersebut. "Setelah dilakukan cek kesehatan, kondisi bayi dalam keadaan sehat dan tidak ada luka dalam, hanya saja masih terdapat bekas memar dikulit," tuturnya.
AKBP Wisnu Wardana menegaskan komitmen kepolisian untuk terus mengawasi perkembangan bayi tersebut. Tidak hanya fisik, tetapi juga kesehatan mental korban mendapat perhatian. Tim Dokkes Polres Probolinggo bekerja sama dengan tim trauma healing untuk memberikan pendampingan psikologis kepada ibu korban.
"Kami pastikan korban dan ibunya akan terus mendapatkan pemantauan kesehatan dari kami sehingga tidak ada trauma kedepannya," tegas AKBP Wisnu Wardana.
Di sisi lain, ayah korban yang diduga sebagai pelaku kekerasan saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif oleh Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Probolinggo. Tindakan hukum sedang dipersiapkan untuk memberikan efek jera dan keadilan bagi korban.
Sebelumnya, dalam sebuah aksi penuh empati, Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana bersama rombongan telah mendatangi rumah korban. Kunjungan tersebut tidak hanya untuk memberikan bantuan material berupa tali asih, tetapi juga untuk memberikan dukungan moral dan trauma healing bagi korban dan keluarganya.
Kasus ini menjadi pengingat bagi masyarakat akan pentingnya perlindungan terhadap anak-anak, termasuk dari kekerasan dalam rumah tangga. Pemantauan terhadap kasus ini akan terus berlanjut, mengingat pentingnya tumbuh kembang anak dalam lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.
Social Plugin