Bandara Juanda yang terletak di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidarjo, atau 20 km sebelah selatan Kota Surabaya, merupakan salah satu bandara di Indonesia yang sudah bertaraf internasional. Karena itu, tak heran jika setiap harinya bandara ini dipadati penumpang, yang akan terbang ke daerah lain atau baru saja tiba.

Untuk mengurai kepadatan penumpang, Bandara Juanda saat ini terbagi menjadi dua terminal, yaitu Terminal 1 dan Terminal 2 (serta akan menyusul Terminal 3 dan Terminal 4). Terminal 1 adalah terminal pertama yang dibangun di bandara ini. Namun karena kapasitas penumpang yang overload, akhirnya pemerintah memutuskan membangun Terminal 2 yang lokasinya berada di terminal lama Bandara Juanda dan resmi beroperasi pada Februari 2014.
Terminal 1 melayani penerbangan domestik untuk maskapai penerbangan Citilink, Sriwijaya Air, Batik Air, dan Lion Air. Sementara Terminal 2, selain melayani penerbangan domestik (Garuda Indonesia, AirAsia, Mandala Tiger), juga melayani penerbangan internasional untuk maskapai Lion Air, China Airlines, Singapore Airlines, Eva Air, Cathay Pasific, Jetstar/Value Air, dan Garuda Indonesia.
Namun sayangnya, jarak antara kedua terminal ini ternyata cukup panjang. Pasalnya, kedua terminal tersebut dipisahkan landasan pacu yang tidak terhubung satu sama lain. Jika Anda berkendara, Anda membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 15 menit hingga 20 menit (jika tidak macet) untuk terhubung dengan dua terminal ini, dengan memutar melalui simpang empat Raya Pabean-Bypass Juanda yang berjarak sekitar 9 km.
Namun, otoritas Bandar Udara Wilayah III Surabaya telah meloloskan proyek Angkasa Pura (AP) I Juanda yang mengusulkan untuk membuka jalur tembus baru bagi kendaraan umum. Sebelumnya, jalur tembus ini hanya dikhususkan untuk kendaraan dinas operasional (KDO) penerbangan TNI-AL, KDO AP I Juanda, KDO otoritas bandara, dan kendaraan dinas airlines, termasuk ground handling. Larangan ini dikarenakan jalur yang tembus hanggar Merpati Maintenance Facility itu termasuk daerah kemanan terbatas.
Pengelola bandara di Sedati membangun jalan penghubung dari terminal kargo T1 dengan jarak sekitar 3,6 kilometer. Jarak ini jauh lebih pendek daripada jalur memutar lantaran berada di area airside. Untuk memudahkan calon penumpang yang ingin ke Terminal 1 dari Terminal 2 atau sebaliknya, pihak bandara juga telah menyiapkan armada shuttle bus.