Dilansir dari CNBC, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan yang masuk melalui Bandara Juanda, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta secara bulanan terkoreksi cukup dalam. Jika kunjungan dari Bandara Juanda melorot 27,31 persen, maka jumlah turis asing via Bandara I Gusti Ngurah Rai minus 2,71 persen, sedangkan melalui Bandara Soekarno-Hatta melorot 19 persen.
Selain secara bulanan, jumlah wisatawan asing melalui ketiga bandara tersebut secara tahunan juga tidak cukup baik. Meski secara tahunan pertumbuhan wisatawan melalui tiga bandara tersebut masih cukup baik, tetapi tidak setinggi biasanya. Jumlah turis asing di Bandara Juanda hanya tumbuh 13,46 persen, di Bandara I Gusti Ngurah Rai cuma tumbuh 0,71 persen, dan di Bandara Soekarno-Hatta hanya naik 9,83 persen.
“Penurunan jumlah wisatawan asing tersebut salah satunya lantaran berakhirnya ajang Asian Games 2018 dan musim liburan yang sama-sama berlangsung di bulan Agustus,” papar Kepala BPS, Suhariyanto. “Penurunan terjadi di Bali dan Tanjung Benoa. Tetapi, penurunan wisatawan di Tanjung Benoa tidak terlalu besar.”
Dari total wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, China masih menjadi negara penyumbang turis terbesar dengan jumlah 197.690 orang. Setelah itu, turis asal Malaysia menyusul dengan angka 196.615 orang, diikuti turis asal Timor Leste sebanyak 148.247 orang, kemudian Singapura sebanyak 139.936 orang, dan Australia sebanyak 122.864 orang.
Kementerian Pariwisata sendiri menargetkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia pada tahun 2018 ini sebanyak 17 juta kunjungan. Dengan rilis data BPS terbaru, berarti masih tersisa sekitar 5,1 juta kunjungan wisatawan mancanegara yang masih harus dikejar selama dua bulan terakhir hingga Desember mendatang.
Social Plugin