Ketika menginjakkan kaki di Terminal 2 (T2) Bandara Juanda, Bambang langsung mengecek posko terpadu yang letaknya ada di pintu masuk terminal. Di posko tersebut, Bambang terkejut ketika mengetahui ada 3 prajurit muda TNI yang berjaga dalam posko. Pasalnya ketika ditanyai apa tugasnya, ternyata ketiga prajurit muda ini tak dapat menjawab.
“Saya minta pimpinan posko terpadu ini bertanggung jawab atas personel yang ada di dalam posko. Jangan sampai ada personel di posko yang tidak tahu tugas dan tanggung jawabnya,” kata Bambang Haryo, seperti dilansir Kabar3.
Bambang juga makin terkejut ketika menyaksikan Command Center Kementerian Perhubungan dalam kondisi kosong dan tak ada satupun petugas yang berjaga. Bambang mengungkapkan bahwa pihaknya akan melaporkan hal tersebut ke Menteri Perhubungan supaya Command Center bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Setelah mengecek posko terpadu, Bambang pun melakukan sidak pada pelayanan tiket Garuda Indonesia. Bambang mengapresiasi Garuda Indonesia yang telah berupaya memberi pelayanan maksimal untuk para pengguna jasa.
“Sidak kali ini sebenarnya untuk melihat kinerja Angkasa Pura I yang berhubungan dengan korporasi, sedangkan Garuda saya cek pelayanan ke masyarakat. Ternyata Maskapai Garuda mengeluhkan berkurangnya slot di Bandara Ngurah Rai Bali. Bila sebelumnya ada lima slot, kini hanya ada tiga slot,” pungkas Bambang.
Seperti diketahui, selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) Bandara Internasional Juanda beroperasi selama 24 jam dan disediakan Posko yang berguna untuk memperlancar pelaksanaan Natal dan Tahun Baru. Dengan adanya Posko Nataru, diharapkan pelayanan terhadap calon penumpang bisa lebih mudah.
“Pembukaan Posko Lebaran 2017 di Bandara Juanda kemarin mendapatkan apresiasi dari Menteri Perhubungan dan dalam pelayanan maupun personel supaya selalu siap dari seluruh instansi yang terlibat baik TNI dan Polri agar memberikan rasa aman bagi pengguna jasa,” ungkap Danlanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana.
Social Plugin