Ponorogo – Sebanyak 315 pesilat Pagar Nusa dari Gerakan Aksi Silat Muslimin Indonesia (GASMI) Cabang Ponorogo berangkat menuju Pondok Pesantren Lirboyo pada hari Minggu, 5 Mei 2024.
Keberangkatan yang dimulai tepat pukul 08.50 WIB dari Lapangan Arjowinangun, Dusun Tamansari ini menjadi momen spiritual bagi para pesilat dalam rangka ziarah makam pendiri serta menjalin silaturahmi dengan Ketua Pusat dan menerima ijazahan doa.
Dalam perjalanan yang penuh makna ini, para pesilat menggunakan 8 unit bus dan 5 unit kendaraan pribadi. Distribusi peserta dari berbagai kecamatan mencerminkan antusiasme yang tinggi: Sambit (32 orang), Balong (60 orang), Slahung (103 orang), Bungkal (43 orang), serta gabungan dari Jetis dan Mlarak (48 orang).
Keterangan ini disampaikan oleh AKP Baderi, yang juga menegaskan komitmen kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan berlangsung.
Untuk menjamin keamanan, kepolisian dari Polres Ponorogo dan Polsek Sambit serta Koramil Sambit dikerahkan. "Kami melibatkan 4 personel dari Polres Ponorogo, 10 personel dari Polsek Sambit, dan 2 personel dari Koramil Sambit," ujar AKP Baderi.
Pengamanan dan pengawalan dilakukan secara profesional oleh Polsek Sambit. Kapolsek Sambit, AKP Baderi S.H., M.H., menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tradisi spiritual yang mendalam bagi warga Pagar Nusa GASMI.
"Rombongan GASMI dilaksanakan pengamanan dan pengawalan oleh Polsek Sambit yang dipimpin oleh Waka Polsek Sambit Iptu Trijoko Witono, S.H., M.H. bersama 4 personel lainnya," jelas AKP Baderi, menutup keterangan dengan rasa tanggung jawab yang kuat.
Kegiatan ziarah dan silaturahmi ini tidak hanya menjadi sarana spiritual bagi para pesilat, tetapi juga memperkuat ikatan sosial dan keagamaan di antara mereka. Dengan pengawalan yang ketat dan terorganisir, keberangkatan rombongan GASMI ke Ponpes Lirboyo diharapkan dapat berlangsung dengan lancar dan penuh barakah.
Peristiwa ini menunjukkan sinergi yang baik antara komunitas silat, lembaga pendidikan keagamaan, dan aparat keamanan dalam menjaga nilai-nilai kebersamaan dan tradisi yang ada di masyarakat. Keberangkatan rombongan GASMI ini menjadi bukti nyata dari kekayaan budaya dan spiritual yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, khususnya di wilayah Ponorogo.
Social Plugin