Hot Posts

6/recent/ticker-posts

Incar Rute Regional, Citilink Terbang Surabaya-Kuala Lumpur PP

JAKARTA/SURABAYA – Pada akhir bulan ini, tepatnya tanggal 30 Januari 2019, jika tidak ada aral melintang, maskapai Citilink Indonesia akan membuka penerbangan langsung rute Surabaya-Kuala Lumpur PP via Bandara Internasional Juanda. Hal itu dilakukan untuk memenuhi target jumlah penumpang mencapai 17 juta orang sepanjang tahun 2019.

“Kami sudah menyiapkan sejumlah jurus untuk menggapai target tersebut, antara lain dengan penambahan pesawat baru dan juga pembukaan beberapa rute regional maupun domestik,” tutur Direktur Niaga Citilink Indonesia, Benny Rustanto, dilansir CNBC. “Terdekat, kami akan terbang Surabaya-Kuala Lumpur pada tanggal 30 Januari besok. Tingkat isian sudah 85 persen.”

Sejauh ini, Citilink telah memiliki rute regional dari Indonesia ke Dili di Timor Leste dan Penang di Malaysia. Selain itu, maskapai ini juga sudah mengoperasikan rute Banyuwangi-Kuala Lumpur. Sejumlah rute dari Indonesia ke luar negeri juga akan dibuka. “Kami memperbanyak rute regional seperti ke Vietnam, Kamboja, juga China, Jeddah, dan Korea,” sambung Benny.

“Perusahaan mulai mengincar pasar penerbangan internasional untuk mempertahankan keuangan perusahaan agar tidak minus. Sebab, kami tidak hanya bisa mengandalkan rute penerbangan domestik, mengingat biaya operasional yang melangit,” imbuh Benny. “Pendapatan usaha Citilink tidak akan tumbuh signifikan jika hanya berpaku pada pelanggan domestik yang bertransaksi menggunakan rupiah.”

Citilink sendiri menargetkan dapat meningkatkan pendapatan dari sektor penumpang sebesar 25 persen pada tahun ini. Untuk itu, target jumlah penumpang maskapai juga naik menjadi 17 juta penumpang setelah tahun kemarin sudah mencapai 15 juta penumpang. Sementara, dari sektor ancillary dan kargo, perseroan menargetkan pemasukan sebesar 11 persen.

Di sisi lain, Ketua Dewan Komisi Pengawas Tata Krama Asita Jatim, Nanik Sutaningtyas, menuturkan bahwa animo untuk berkunjung ke Malaysia maupun sebaliknya masih tinggi. Pasalnya, berwisata ke Malaysia masih menjadi pilihan karena biayanya dinilai terjangkau. “Kalau orang mau pergi ke sana, ada direct flight yang harganya terjangkau. Kemudahan lain adalah tidak perlu visa,” ujarnya.