Banyuwangi – Pada Senin (16/1) lalu terjadi kecelakaan pesawat latih jenis Cesna 172 S pada siswa sekolah pilot Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) Banyuwangi. Seorang siswa MUFA Banyuwangi bernama Regina Martalia (19) asal Tangerang mengalami gagal landing dan menabrak landasan dengan keras sampai pesawat terbakar.

Setelah terjadinya crash landing tersebut, penerbangan komersil di Bandara Blimbingsari, Banyuwangi sempat tertunda. “Setelah terjadi crash landing kemarin, terjadi delay selama 2 jam. Setelah itu aktivitas kembali berjalan,” ujar Kepala Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Dodi D Cahyadi di Gedung Kantor Operasional Bandara, Selasa (17/1).
Walaupun mengalami delay, penerbangan komersial pesawat Garuda Indonesia dan Wings Air dari Banyuwangi ke Bandara Internasional Juanda Surabaya pun tetap dapat dilanjutkan pada sore hari. “Saya terima kasih kepada petugas bandara telah melakukan SOP evakuasi kecelakaan pesawat berjalan dengan baik. Melakukan pemadaman dan sebagainya. Sebenarnya ini bukan otoritas pemerintah untuk melakukan ini karena otoritas sepenuhnya adalah pihak bandara. Kami datang hanya untuk memastikan jadwal penerbangan komersil berjalan lancar. Meskipun sempat terjadi close hingga jam 14.00 WIB,” ujar Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas.
“Tapi alhamdulillah pesawat Garuda dan WingsAir telah berhasil mendarat. Artinya, jadwal penerbangan terjadwal dapat kembali berjalan normal,” imbuhnya.
Sedangkan menurut Wahyudi Eko Kasubsi Keselamatan dan Keamanan Bandara Blimbingsari tim Pertolongan Kecelakaan Penerbangan sudah bekerja sesuai SOP. “Tim prioritas menyelamatkan korban, melakukan pemadaman api, dan membersihkan landasan pacu dari puing pesawat. Kita melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait termasuk otoritas Bandara Juanda,” tandas Wahyudi.