Surabaya – Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surabaya melaporkan ada sekitar 27 jemaah haji asal Jawa Timur (Jatim) yang meninggal dunia ketika melakukan ibadah haji di Tanah Suci Mekah.
“Itu data per 14 September 2016,” ujar Sekretaris PPIH Debarkasi Surabaya, Sutarno, di Asrama Haji Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (17/9).
Sayangnya ia enggan menyebutkan secara rinci siapa saja jemaah yang meninggal dunia tersebut. Menurut Sutarno, mereka sudah dimakamkan di Tanah Suci.
PPIH Debarkasi Surabaya sendiri kini bersiap menyambut kedatangan jemaah haji kelompok terbang (kloter) pertama dan dua. Mereka dijadwalkan mendarat di Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur, hari Minggu (18/9).
Kloter pertama yang mendarat di Surabaya sebanyak 445 jemaah haji dari Sumenep, Madura. “Kloter pertama landing di Juanda pukul 9 pagi. Pukul 11 masuk asrama haji dan disambut Gubernur Jatim. Kloter dua landing di Bandara Juanda sorenya,” kata Sutarno.
Sayangnya ada 1 jemaah haji asal Sumenep, Madura yang kabarnya tak ikut pulang bersama kloter 1 karena sakit. Karena kondisi kesehatan seorang jemaah haji tersebut, jadwal kepulangan kloter satu terlambat sekitar 1 jam.
“Memang benar pemulangan jemaah haji terlambat satu jam, yang biasanya sampai di Juanda Surabaya pukul 09.00 WIB, baru tiba pukul 10.00 WIB. Hal itu terjadi karena salah satu jemaah haji kita ada yang sakit,” papar Kasi Haji dan Umrah Kemenag Sumenep, Abdul Asis, Minggu (18/9).
Di Bandara Juanda dan asrama haji, para jemaah yang tiba akan diperiksa kelengkapan dokumen perjalanannya oleh petugas imigrasi. Di samping itu mereka juga akan menjalani pemeriksaan kesehatan. “Untuk mengantisipasi masuknya virus dari luar negeri ke Indonesia,” imbuh Sutarno.
Proses pemulangan jemaah haji asal Surabaya akan dilakukan selama hampir 1 bulan, yakni dari 18 September 2016 hingga 14 Oktober 2016. “Mudah-mudahan berjalan lancar. Jemaah haji mabrur dan sampai ke kampung halaman dengan selamat,” kata Sutarno.
Social Plugin