“Mengenai konsep LRT, sudah komplet dan tinggal menunggu keputusan dari Kementerian Perhubungan,” jelas Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur, Fattah Jasin, dilansir Kompas. “LRT memang sangat mendukung karena selama ini di Surabaya belum ada angkutan massal modern. Cuma ada komuter saja, itu pun jumlahnya sedikit.”
Sementara itu, Kepala PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) DAOP 8 Surabaya, Suryawan, menuturkan bahwa LRT tersebut diharapkan dapat menjangkau dan terhubung dengan sejumlah objek vital di Surabaya, seperti Bandara Juanda, kawasan MERR, dan Jalan Gubeng. Ia pun menginginkan LRT juga bisa menjangkau hingga ke Malang menuju Kecamatan Bangil, Pasuruan, dan sebaliknya, dari Kecamatan Bangil ke Stasiun Gubeng di Surabaya.
“Kami sudah diskusi dengan Balai Perkeretaapian. Kami ingin mobilitas LRT nanti akan menuju ke Bandara Internasional Juanda, kawasan MERR, terus ke Jalan Gubeng Surabaya,” kata Suryawan. “Kawasan-kawasan tersebut sering dilalui banyak orang, sayangnya tidak banyak transportasi publik yang menjangkaunya.”
Ia mencontohkan, di kawasan MERR, terdapat setidaknya dua kampus besar, yaitu Universitas Airlangga (UNAIR) Kampus C dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)). Ini belum beberapa mal dan pertokoan yang berdiri di area tersebut. “Itu karyawan mal ‘kan banyak. Lalu, angkutan (umum) mereka apa kalau mau ke Galaxy Mall, misalnya. Kasihan,” imbuh Suryawan.
Pihaknya juga memikirkan kemungkinan pembuatan double track yang elevated (melayang) khusus untuk LRT. Jalur tersebut bahkan diharapkan bisa menjangkau Kota Malang. Nanti, rutenya ke Bangil dan Bangil ke Stasiun Gubeng Surabaya. Namun, soal perpanjangan jalur hingga ke Malang ini, masih berupa ide dan menunggu keputusan dari pihak lain.
Social Plugin