“Dibukanya rute baru Jeddah-Surabaya secara reguler akan berpengaruh pada peningkatan kunjungan warga Arab ke Jawa Timur dan Indonesia,” papar Kepala Bidang Area III Regional III Pengembangan Pemasaran III Kementerian Pariwisata, Sulaeman, dilansir Antara. “Biasanya, ketika musim haji, orang Indonesia akan ke sana, sedangkan warga Arab ke Indonesia. Ini sangat positif bagi pariwisata.”
Apresiasi senada juga disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf, yang turut hadir dalam peresmian penerbangan perdana Saudi Arabian Airlines. Jika selama ini penerbangan rute Surabaya-Jeddah hanya khusus melayani penumpang dengan tujuan ibadah umrah dan haji, namun setelah diresmikan, Saudi Arabian Airlines akan melayani masyarakat reguler yang ingin melakukan berbagai kegiatan, seperti bisnis atau bekerja, di Timur Tengah.
“Rute penerbangan Surabaya-Jeddah atau sebaliknya terus mengalami peningkatan jumlah penumpang,” ujar Gus Ipul, sapaan akrabnya. “Tahun lalu saja, jumlah penumpang berangkat umrah mencapai angka 800 ribu orang. Jumlah tersebut terus bertambah pada tahun ini yang mencapai angka satu juta penumpang.”
Sementara itu, Saudi Arabian Airlines Manager Indonesia-Australia-New Zealand, Ala Jefri, mengatakan bahwa pihak maskapai sangat serius dalam mengembangkan pasar luar dari Arab Saudi ke Indonesia. Untuk itu, tidak hanya rute Surabaya-Jeddah, mereka secara bersamaan juga membuka rute Jeddah-Medan dengan frekuensi tiga kali sepekan. “Kami menargetkan tingkat okupansi penumpang bisa mencapai 90 persen, seperti saat kedatangan perdana di Bandara Juanda,” tutur Jefri.
Seperti disampaikan di atas, penerbangan reguler Surabaya-Jeddah ini akan dilayani di Terminal 1A Bandara Juanda dengan frekuensi empat kali dalam seminggu. Maskapai Saudi Arabian Airlines akan menggunakan pesawat Boeing 737-400 untuk melayani rute tersebut, dengan kapasitas penumpang hingga 450 seat.
Social Plugin