SURABAYA – Akses Jalan By Pass Juanda memang cenderung sepi dari lalu lalang kendaraan bermotor. Akibatnya, jalan utama menuju Bandara Internasional Juanda tersebut kerap dijadikan lokasi parkir kendaraan bermotor para pengguna jasa, terutama penjemput penumpang. Selain itu, jalan ini juga beberapa kali dijadikan arena balapan liar.
Seperti dilansir Surya, hampir setiap hari, banyak kendaraan roda empat yang parkir sembarangan di tepi Jalan By Pass Juanda. Mobil itu diparkir di sepanjang 1,5 km dari McD Sedati hingga Kantor Basarnas. Akibatnya, pihak otoritas Bandara Juanda pun menertibkan deretan mobil yang parkir di tempat tersebut, meski memang tidak ada rambu larangan parkir.
“Kalau ada rambu larangan parkir, artinya kami melanggar,” kata Aditya, salah satu pengemudi yang pernah parkir di area tepi jalan akses bandara tersebut. “Parkir di tepi jalan tersebut sudah bertahun-tahun (dilakukan). Tetapi, sekarang baru ditertibkan.”
Sebenarnya, tarif parkir di area terminal Bandara Juanda tidak bisa dikatakan mahal, meski memang berlaku tarif progresif. Untuk mobil yang masuk terminal, akan dikenakan tarif sebesar Rp6.000, dan kemudian akan berlaku tarif progresif Rp2.000 setiap satu jam. Namun, ketentuan ini tidak berlaku untuk sepeda motor yang hanya dikenakan tarif flat Rp3.000, dan tambahan Rp2.500 jika kendaraan menginap.
Selain dijadikan lokasi parkir kendaraan, area Jalan By Pass Juanda juga kerap dijadikan ‘arena’ balapan liar. Minggu (14/1) dini hari kemarin, Satgas Pengamanan Bandara Juanda, yang terdiri dari sejumlah anggota TNI AL, menangkap sembilan pelaku balap liar di Jalan By Pass Juanda. Atas aksinya tersebut, para pembalap liar ini langsung diberi sanksi berupa hukuman push up, sekaligus mengundang para orang tua pelaku.
“Mereka (para pembalap liar) biasa memanfaatkan malam Minggu hingga dini hari untuk adu cepat kebut-kebutan di kawasan ini,” jelas Komandan Lanudal Juanda, Kolonel Laut (P) Bayu Alisyahbana. “Ini akses ke bandara, dan balapan liar itu tidak hanya membahayakan, tetapi juga bisa mengganggu para pengguna jasa bandara.”
Social Plugin