Pangkalan Bun – Penghentian sementara penerbangan rute Surabaya-Pangkalan Bun milik Kalstar Aviation oleh Kementerian Perhubungan memang disesalkan banyak pihak, terutama masyarakat setempat. Namun, warga Pangkalan Bun mendapat kabar baik dengan rencana Sriwijaya Air untuk membuka rute yang menghubungkan Bandara Internasional Juanda dengan Bandara Iskandar Pangkalan Bun tersebut.
“Sriwijaya Air sudah mengajukan permohonan untuk masuk ke Pangkalan Bun. Nantinya, rute yang bakal dibuka adalah Pangkalan Bun-Surabaya. Namun, masih menunggu persetujuan dari Kementerian Perhubungan,” jelas Kepala UPBU Iskandar Pangkalan Bun, Khairul Batubara. “Sebenarnya, banyak maskapai yang ingin menerbangi rute Pangkalan Bun ke berbagai bandara di Pulau Jawa.”
Khairul menambahkan bahwa adanya permohonan Sriwijaya Air tersebut langsung direspons bagus pihak Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Pihaknya pun juga sudah menyiapkan berbagai keperluan untuk maskapai tersebut. “Persetujuan memang masih menunggu pusat. Tetapi, kami juga sudah menyiapkan tempat costumer service, kemudian tempat check-in, dan timbangan. Semuanya untuk mengakomodasi maskapai Sriwijaya Air,” sambung Khairil.
“Selama ini, hanya dua maskapai yang menerbangi Pangkalan Bun-Surabaya. Setelah Kalstar Aviation dibekukan sementara, maka hanya tersisa Trigana Air,” lanjut Khairil. “Harapan kami, Sriwijaya Air juga bisa masuk dan Kalstar Aviation juga bisa cepat beroperasi kembali dan menerbangi rute Pangkalan Bun-Surabaya.”
Seperti diketahui, per tanggal 30 September 2017 lalu, Kementerian Perhubungan memutuskan menghentikan sementara penerbangan maskapai perintis Kalstar Aviation rute Surabaya-Pangkalan Bun, dan juga tiga rute lainnya milik maskapai tersebut, yaitu Pangkalan Bun-Ketapang, Ketapang-Pontianak, dan Samarinda-Berau. Penghentian operasi sementara ini dilakukan karena Kalstar Aviation dinilai mengalami masalah finansial.
“Penghentian sementara penerbangan Kalstar di jalur perintis karena maskapai tersebut membukukan kinerja keuangan negatif,” jelas Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, seperti dikutip Liputan 6. “Laporan keuangan mereka negatif sejak satu-dua bulan terakhir. Gaji para pegawai tidak dibayar. Jadi, kami memberikan peringatan diberhentikan sementara untuk tidak dioperasikan.”
Social Plugin