Surabaya – Selama periode tahun 2016 lalu, jumlah penumpang dan penerbangan di Bandara Internasional Juanda Sidoarjo mengalami penurunan. Tercatat bahwa jumlah penumpang di Bandara Juanda turun 2,49%.

Demikian pula dengan aktivitas penerbangan di Bandara Juanda. Pertumbuhan pesawat selama tahun 2016 lalu mengalami penurunan sebesar 3,41%. Perolehan tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan penumpang dan pesawat pada periode tahun 2015.
“Total penumpang selama 2016 sebanyak 870.440,” demikian bunyi laporan PT Angkasa Pura (AP) I, selaku pengelola Bandara Juanda, Selasa (3/1) kemarin.
Tahun 2015 tercatat ada sekitar 892.671 orang penumpang yang menggunakan jasa angkutan udara di Bandara Internasional Juanda. Hal ini menunjukkan adanya penurunan jumlah penumpang hampir 2,5%.
Menurunnya jumlah penumpang di Bandara Juanda ini diperkirakan karena banyak orang yang memilih naik moda transportasi lain atau mengendarai kendaraan pribadi. Co General Manajer PT AP I Juanda, Yudi Maisa enggan berkomentar terkait turunnya jumlah penumpang tersebut. “Kalau urusan teknis dan pengadaan serta investasi terminal bandara ke saya. Silakan ke Pak GM langsung,” ujar Yudi.
Selain mengalami penurunan jumlah penumpang, penerbangan di Bandara Juanda juga menurun. Jika tahun 2015 ada 6.133 pesawat, baik domestik dan internasional, maka tahun 2016 lalu jumlah pesawat yang beroperasi hanya 5.924 pesawat. Bahkan kabarnya ada beberapa extra flight untuk Tahun Baru 2017 yang tak diterbangkan.
Demikian pula dengan jumlah barang bawaan. Pada 2015 total terdapat 7.035.837 kg barang, sedangkan tahun 2016 hanya 6.983.334 kg. Untuk angkutan kargo di Bandara Juanda pun lesu. Tahun 2015 terdapat kargo 4.057.034 kg, namun tahun 2016 anjlok jadi 3.830.287 kg.
Sementara itu, suasana arus balik libur Natal dan Tahun Baru hingga Selasa pagi (3/1) masih terlihat memadati Bandara Juanda, khususnya di Terminal 1 dan 2. Beberapa penumpang mengaku kesulitan memperoleh tiket untuk kembali ke tempat asalnya. Sebagian besar penumpang yang mendominasi Bandara Juanda berasal dari Denpasar, Bandung, dan Lombok.