AVSEC Bandara Juanda ‘Panen’ Gunting dan Alat Cukur Milik Penumpang
SURABAYA - Tim Aviation Security (AVSEC) Bandara Internasional Juanda mengaku masih sering mendapati penumpang yang membawa barang-barang yang sebetulnya telah dilarang dibawa di dalam penerbangan. Dari sekian barang yang ditemukan, gunting dan alat cukur, terutama dari jamaah umrah, yang paling banyak disita Tim AVSEC dari penumpang di Bandara Juanda.
Petugas AVSEC mencatat hampir setiap penumpang selalu kedapatan membawa barang-barang sepele tersebut. Mereka menyimpannya di tas ransel atau traveling bag mereka. Saat dilakukan penggeledahan dan melalui x-Ray, barang dari logam tersebut langsung terdeteksi. “Meski dengan dalih dan tujuan untuk cukur janggut atau kumis, barang-barang itu tetap dilarang untuk dibawa masuk ke kabin pesawat,” tandas Manajer AVSEC Bandara Juanda, Sukirman.
Diakui Sukirman, tidak mudah memang menyadarkan para penumpang, meski sebagian besar sudah tahu kalau membawa gunting itu dilarang. “Terkadang ada juga yang memang sengaja menyelipkan di antara bawaan di dalam tas,” sambung Sukirman.
“Ketentuan mengenai barang-barang yang tidak bisa dibawa ke dalam pesawat sudah diatur oleh ICAO (International Civil Aviation Organization) yang berlaku secara internasional,” imbuh Sukirman. “Jangankan benda tajam, benda tumpul seperti pemukul baseball, tongkat, biliar, dayung, pentungan, tongkat golf, kail pancing, skateboard, dan berbagai perlengkapan bela diri juga dilarang masuk ke kabin pesawat.”
Meski ada beberapa penumpang yang ‘bandel’, tetapi ada juga sebagian penumpang yang memang tidak mengetahui bahwa membawa gunting dan alat cukur dilarang, terutama para jamaah umrah. “Saya tidak diberi tahu oleh travel atau biro perjalanan umrah. Tahu-tahu, ketika diperiksa petugas bandara, gunting kecil dan alat cukur itu dibongkar dan diamankan petugas,” kata salah satu jamaah umrah bernama Murtadho.