Surabaya – Wilayah Jawa Timur kini tengah mengalami pergantian musim dari musim kemarau ke musim hujan, angin puting beliung, dan hujan yang disertai dengan petir. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara Juanda Sidoarjo mengungkapkan bahwa angin puting beliung yang umumnya terjadi bersamaan dengan hujan deras ini berlangsung mulai 23 September sampai 3 bulan mendatang.
Berdasar pantauan BMKG Juanda, angin puting beliung berpotensi menyerang beberapa kota atau kabupaten di Provinsi Jawa Timur seperti Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Bojonegoro.
Tak hanya disertai hujan deras dan angin kencang, angin puting beliung biasanya juga ditandai dengan munculnya awan pekat atau awan cb, kemudian akan terjadi pula penurunan suhu secara drastis.
BMKG mengimbau masyarakat untuk berhati-hati bila tanda-tanda semacam itu terjadi, sebab kemungkinan bisa muncul angin puting beliung dengan kecepatan mencapai lebih dari 50 km/jam. Daerah yang rawan longsor seperti dataran tinggi Pacitan, Trenggalek, dan Malang Selatan juga harus waspada terhadap hal ini.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan dan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lamongan, Suprapto mengatakan, “Masyarakat dihimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, pohon tumbang dan jalan licin.”
Pasalnya, bencana alam seperti longsor, banjir, dan angin puting beliung memang sulit diprediksi kapan datangnya. “Karena kondisi cuaca atau iklim saat yang terjadi sulit diprediksi,” pungkasnya.
Social Plugin