Berdasarkan data BPS, jumlah angkutan udara domestik pada Januari 2019 mencapai 6,66 juta orang, turun 16,07% apabila dibandingkan bulan sebelumnya. Apabila dibandingkan Januari 2018 lalu, jumlah penumpang pesawat juga terpantau turun 12,55%.
Menurut Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti, selain diakibatkan pola musiman, di mana jumlah penumpang biasanya melandai pada bulan Januari, penurunan jumlah penumpang pun terjadi akibat naiknya harga tiket pesawat dan aturan baru terkait bagasi berbayar. “Bagasi berbayar ini lebih berpengaruh pada penumpang angkutan udara domestik,” jelas Yunita, Jumat (1/3), seperti dilansir CNNIndonesia.
Lebih lanjut Yunita menjelaskan jika penurunan jumlah penumpang yang terjadi di Bandara Soetta mencapai 23,31%. Kemudian jumlah penumpang di Bandara Juanda Surabaya pun juga turun sebesar 12,74%, Bandara I Gusti Ngurah Rai turun 9,90%, dan penumpang di Bandara Hasanuddin Makassar pun tercatat turun 6,55%.
Meski demikian, masih ada bandar udara yang mencatat terjadinya kenaikan penumpang domestik, yakni Bandara Kualanamu Medan sebesar 9,01%. Jika ditinjau berdasarkan porsinya, penumpang domestik terbesar melalui Bandara Soetta dengan porsi 21,69% serta Bandara Juanda 560,3 ribu orang atau 8,41%.
Selain kebijakan bagasi berbayar, peralihan pola perjalanan masyarakat dari angkutan udara ke angkutan darat melalui jalur tol juga dianggap jadi salah satu penyebab penurunan jumlah penumpang angkutan udara selama Januari 2019. “Untuk angkutan udara, secara umum ada peralihan. Dengan adanya tol, yang langsung Jakarta-Surabaya, membuka peluang angkutan udara, sudah tarifnya naik, jadi beralih ke darat. Apalagi sudah ada tol, jadi pengaruh juga (adanya jalan tol),” paparnya.
Kemudian untuk internasional, BPS mencatat jumlah penumpang ke luar negeri selama Januari 2019 mencapai 1,5 juta orang atau turun 7,18% apabila dibandingkan dengan bulan Desember 2018. Akan tetapi, secara tahunan penumpang pesawat ke luar negeri mengalami pertumbuhan 11,27%.
Social Plugin