BATAM – Akibat jumlah penumpang yang menurun, maskapai Lion Air terpaksa melakukan pengurangan frekuensi penerbangan dari Bandara Hang Nadim, Batam ke sejumlah rute domestik. Rute ke Surabaya via Bandara Internasional Juanda misalnya, yang biasanya enam kali sehari, berkurang drastis hanya menjadi dua kali sehari.
“Kami mengurangi frekuensi penerbangan ke sejumlah rute karena masih sepi penumpang,” jelas District Manager Lion Air Batam, M. Zaini Bire, dikutip dari Tribun Batam. “Masa low season ini seperti pada tahun lalu di awa tahun. Biasanya, pada bulan Januari hingga April, penumpang memang masih dalam masa low season.”
Sejumlah rute penerbangan yang terpaksa dikurangi adalah Batam-Medan yang biasanya enam kali menjadi hanya lima kali penerbangan. Selain itu, ada rute Batam-Pekanbaru yang biasanya tiga kali menjadi dua kali penerbangan, Batam-Padang dari semula tiga kali menjadi dua penerbangan, serta rute Batam-Jakarta dan Batam-Surabaya yang berkurang dari enam kali menjadi dua kali penerbangan.
“Meski ada pengurangan atau pembatalan rute penerbangan tersebut, bukan berarti kami melalaikan penumpang. Sebab, sejumlah penumpang tetap ikut dan diutamakan dalam rute penerbangan,” sambung Bire. “Jadi, penerbangan penumpang dengan tujuan yang sama digabungkan dalam satu penerbangan.”
Pengurangan frekuensi dan pembatalan penerbangan otomatis membuat barang atau kargo di Bandara Hang Nadim menumpuk. Pengurangan penerbangan otomatis mengurangi daya angkut barang di kargo Bandara Hang Nadim. Sepanjang bulan Februari ini saja, pembatalan penerbangan berkisar 9 hingga 13 penerbangan ke berbagai rute di Tanah Air.
“Salah satu penyebab terjadi penumpukan barang di kargo Bandara Hang Nadim memang berkurangnya penerbangan,” papar Direktur Badan Usaha Bandara Hang Nadim,” Suwarso, dikutip Batam Pos. “Pasalnya, semakin banyak penerbangan, semakin banyak pula barang yang diangkut. Jadi, pengurangan penerbangan otomatis mengurangi daya angkut di kargo.’
Social Plugin