Sidoarjo – Awal tahun 2019 ini otoritas pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya, Jawa Timur mengakui adanya penurunan jumlah pengguna jasa penerbangan. Setidaknya dilaporkan terdapat penurunan penumpang pesawat hingga 17%.
“Dari data, untuk penumpang Januari 2018 sebesar 1.731.969 dan untuk 2019 sebanyak 1.438.232 penumpang. Jadi ada minus 17%. Dan data jumlah penumpang tersebut termasuk dengan keberangkatan dan kedatangan baik domestik maupun internasional,” ujar Communication & Legal Section Head Bandara Juanda, Yuristo Ardhi Hanggoro, Jumat (8/2), seperti dilansir Tribunnews.
Yuristo mengaku tak tahu penyebab penurunan penumpang di Bandara Juanda dan tak ingin berspekulasi. “Kalau dikaitkan dengan efek bagasi berbayar atau harga tiket tinggi, kami belum bisa memastikan. Mungkin beberapa orang ada yang menggunakan metode berpergian lain. Seperti melalui jalur darat, apalagi sekarang sudah ada Tol Trans Jawa,” jelas Yuristo.
Selain itu, menurut beberapa maskapai penerbangan, awal tahun 2019 ini memang tengah memasuki low season. “Desember tahun kemarin kan banyak orang yang sudah berlibur lama dan telah menghabiskan sisa cuti kerjanya. Jadi sekarang orang fokus bekerja lagi, tidak untuk wisata,” tutur Yuristo.
Akibat memasuki low season, sejumlah maskapai pun mengurangi jumlah penerbangannya. “Misal yang biasanya satu harinya bisa sampai empat penerbangan untuk satu rute. Sekarang hanya dua penerbangan saja untuk satu rute,” ungkap Yuristo.
Akan tetapi Yuristo mengaku tak tahu maskapai mana saja yang telah mengurangi jumlah atau frekuensi penerbangannya dan rute mana saja yang telah dikurangi jumlah keberangkatannya. “Masih harus melihat data kembali. Soalnya data ada di kantor semua,” ucapnya.
Tak hanya jumlah penumpang di Bandara Juanda, jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Provinsi Jawa Timur pun dilaporkan menurun hingga 11,28% pada Desember 2018 lalu. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah wisman yang berkunjung melalui Bandara Juanda hanya sebesar 26.609 orang, lebih rendah dari bulan November 2018 sebesar 29.992 orang.
“Secara umum, pola kedatangan wisman ke Jatim selama periode Januari hingga Desember 2018, jumlah kedatangan tertinggi hanya di bulan Agustus yang mencapai angka 34.166 pengunjung. Walaupun sempat turun di bulan September, tapi meningkat kembali di November dan turun lagi di Desember 2018,” kata Teguh Pramono, Kepala BPS Jatim.
Social Plugin