YOGYAKARTA – Sejumlah penerbangan di Bandara Adisutjipto terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Juanda dan Bandara Adi Soemarmo Solo pada Selasa (7/11) pagi. Penyebabnya, landasan pacu (runway) bandara di Sleman, Yogyakarta tersebut ‘dipadati’ oleh kawanan burung yang bisa membahayakan keselamatan penerbangan secara keseluruhan.
“Bandara Adisutjipto memang sempat ditutup pada pukul 05.00 WIB sampai pukul 07.30 WIB pagi tadi,” jelas Communication & Legal Section Head PT Angkasa Pura I, Liza Anindya Rahmadiani. “Penutupan runway dilakukan karena adanya pengusiran burung di sekitar landasan pacu. Hal ini kami lakukan demi keselamatan penerbangan secara keseluruhan.”
Menurut Liza, burung-burung tersebut berdatangan ke runway pada pagi hari untuk mencari laron. Dalam beberapa terakhir, memang banyak laron yang berada di sekitar landasan pacu, terutama kala malam hari yang mengitari runway light. Nah, laron-laron ini menjadi makanan burung sehingga hewan terbang tersebut banyak yang berada di sekitar landasan pacu.
“Ada beberapa penebangan di Bandara Adisutjipto yang mengalami gangguan, bahkan dua pesawat harus dialihkan ke Bandara Juanda Surabaya dan Bandara Adi Soemarmo Solo karena penutupan landasan pacu bandara,” sambung Liza. “Selain itu, ada sepuluh penerbangan yang harus tertunda karena masalah ini.”
Menurut data di lapangan, ada lima penerbangan yang tertahan di air space, yakni empat pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT273, JT667, JT554, dan JT521, serta satu penerbangan milik maskapai Batik Air dengan nomor penerbangan ID6360. Sementara, lima penerbangan yang hold di ground adalah Garuda Indonesia GA203, Batik Air ID7542, Wings Air IW184, Citilink QG103, dan NAM Air IN274. “Penerbangan yang dialihkan ke Bandara Juanda adalah Garuda GA694 dan penerbangan Garuda GA202 dialihkan ke Bandara Adi Soemarmo Solo,” pungkas Liza.
Social Plugin