SURABAYA – Seiring dengan melonjaknya permintaan umrah, maskapai dengan pelayanan penuh, Saudi Airlines, berencana menambah frekuensi penerbangan di Surabaya dan Makassar sepanjang periode Maret hingga Mei 2017. Untuk penerbangan dari Bandara Internasional Juanda, bakal ditambah sebanyak enam extra flight, sedangkan keberangkatan dari Makassar ditambah empat penerbangan.
“Penambahan frekuensi penerbangan ini merupakan bagian dari antisipasi Saudi Airlines dalam menghadapi lonjakan permintaan,” ujar Vice President Sales & Marketing General Sales Agent-Indonesia Saudi Airlines, Herry Setiawan. “Permintaan dari pasar sangat tinggi, khususnya untuk umrah. Sudah tidak bisa tertampung lagi dengan kapasitas yang telah disediakan untuk penerbangan berjadwal saat ini.”
Sementara itu, Managing Director General Sales Agent-Indonesia Saudi Airlines, Andri Bermawi, menuturkan bahwa permintaan pasar umrah di Indonesia memang terus bertambah setiap tahunnya. “Tahun lalu, Saudi Airlines menerbangkan sekitar 650 ribu hingga 700 ribu jamaah umrah dari Indonesia. Untuk tahun ini, kami berharap bisa bertambah menjadi 800 ribu penumpang,” ujar Andri.
“Tingkat keterisian kursi pesawat pada tahun 2016 lalu juga cukup memuaskan, yaitu rata-rata sekitar 80 persen,” sambung Andri. “Adapun pesawat yang dioperasikan Saudi Airlines adalah pesawat berbadan lebar B-474 dengan kapasitas 450 tempat duduk.”
Secara keseluruhan, Saudi Airlines menargetkan pertumbuhan jumlah penumpang yang diangkut pada penerbangan Arab Saudi-Indonesia dan sebaliknya mencapai 18 persen pada 2017. “Pangsa pasar yang bisa digarap pada rute Arab Saudi-Indonesia sebenarnya sangat besar. Namun, dengan total penerbangan kami di Indonesia sebanyak 27 kali per pekan, kami memperkirakan pertumbuhan jumlah penumpang yang diangkut pada tahun ini tidak lebih dari 18 persen,” timpal Herry.
“Pasar penerbangan Arab Saudi-Indonesia kemungkinan besar masih terus naik, apalagi minat masyarakat Indonesia untuk melakukan ibadah haji dan umrah juga terus meningkat,” sambung Henrry. “Kalau kami hitung, market share Saudia pada tahun ini mungkin masih di bawah 30 persen. Jadi, tantangan ke depannya itu, tinggal bagaimana kita bisa melayani penumpang dengan baik.”
Social Plugin